.

HOME

Hadist Dalam Rumus 5 W + 1 H




Hadist dalam 5 W + 1 H
#part 1 : What

Kebutuhan manusia akan Ilmu Pengetahuan sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam segala macam bentuk kehidupan tidak ada satupun yang bisa dijalankan tanpa adanya ilmu pengetahuan. Sumber pengetahuan sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni naqli (wahyu) dan aqli (pemikiran). Sumber pengetahuan yang bersifat naqli ini mendominasi sebagian besar ilmu pengetahuan, baik yang bersifat keagamaan maupun non-keagamaan.

Dalam Islam terdapat dua sumber otentik yang bersifat naqli, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist Rasullulah SAW. Oleh karenanya setiap muslim diharuskan untuk mempelajari Al-Quran dan Al-Hadist sesuai dengan kapasitas pribadinya.

Dalam kesempatan kali ini, kami akan membagikan serba-serbi seputar Hadist. Untuk mempermudah memahami Hadist, kami akan menggunakan rumus paling dasar dalam jurnalistik, yaitu 5W + 1H. berikut perinciannya;

1. (what ) apa yang dinamakan dengan Hadist ?

Kata Hadist secara Bahasa berarti baru, bisa juga diartikan dengan, “sesuatu yang baru”. Bentuk jamak dari kata Hadist ialah ahadist. Sedangkan firman Allah SWT dalam QS, Al-Kahfi ayat 6;
فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٞ نَّفۡسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمۡ إِن لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهَٰذَا ٱلۡحَدِيثِ أَسَفًا ٦
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)”.
dalam ayat diatas yang dimaksud dengan Hadist ialah Al-Quran.

Sedangkan menurut istilah Ali Hadist (muhaddist), hadist ialah segala hal yang disandarkan pada nabi Muhammad SAW, baik berupa tindakan, ucapan, penetapan, sifat, dan sirah beliau. Baik ketika sudah menjadi nabi maupun belum. Berikut contoh-contohnya;

a. Hadist dari perkataan nabi.
إِنما الأعمال بالنيات, وإنما لكل إمرئ ما نوا
“perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap hasil yang didapatkan setiap orang tergantung pada apa niatnya”.

b. Hadist dari perbuatan Nabi.
Contoh hadist yang disandarkan pada perbutan nabi adalah tata cara shalat, wudhu, haji, dan lain sebagainya.

c. Hadist dari penetapan nabi.
Ketika nabi mengatakan hukum kebolehan memakan hewan dhabb ( sejenis kadal namun agak besar, sejenis biawak ). Hukum itu bermula saat para sahabat melihat Khalid bin Walid memakannya hewan yang tidak dimakan oleh nabi itu. Ketika ditanyakan kepada nabi apakah halal memaknnya, beliau menjawab, “iya, namun aku tidak memaknnya karena binatang tersebut tidak ada di daerah kaumku, jadi aku tidak berminat”.

d. Hadist dari sifat dan sirah nabi Muhammad.
Contoh Hadist yang disandarkan pada sifat dan sirah Nabi ialah disunnahkan trsenyum yang diadopsi dari cerita yang disampaikan oleh Jabir bin Abdullah Al-Bajali Dia berkata, “Belum pernah aku melihat Rasullah SAW semenjak aku masuk Islam kecuali beliau tersenyum kepadaku”.

Itulah bagian pertama yang Hadist dalam rumus 5W + 1 H. Semoga tulisan ini ada manfaatnya terutama bagi mereka yang baru dan ingin mengenal islam sebagai jalan hidup.  Jika dirasa ada yang kurang tepat dalam tulisan ini, silahkan berikan kritik dalam komentar.  Wassalam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar