.

HOME

Hukum Dasar Islam, Pengertian dan Ketentuan


Agama Islam adalah agama yang disampaikan oleh nabi Muhammad untuk umat manusia. Tujuan diturunkannya Islam untuk meyempurnakan agama-agama sebelumnya. Agama islam ini diciptakan oleh Allah dengan bersendikan Iman, Islam, dan Ihsan.
Agama islam mempunyai hukum-hukum atau peraturan-peraturan serta perundang-undangan yang diperuntukkan bagi seorang mukallaf. Yang dimaksud dengan mukallaf ialah:
1.      Beragama islam
2.      Baligh ( sudah dewasa)
Ukuran baligh bagi seorang laki-laki yaitu ketika dia sudah pernah bermimpi basah, atau bila sudah mencapai umur 15 tahun walaupun belum pernah mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan, ukuran baligh ialah ketika sudah haid saat umur 9 tahun, atau berumur 15 tahun walaupun belum haid.
3.      Berakal sehat.

Jika seseorang sudah mencapai tahapan mukallaf, maka tidak ada tawar-menawar akan kewajiban melaksanakan hukum Islam.
Hukum Islam sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, dianatar ialah :
1.     Wajib
Wajib adalah segala bentuk perbuatan ( baik ucapan maupun tindakan )yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan mendapatkan dosa. Semisal sholat lima waktu, puasa di bulan romadhon dll.
2.     Sunnah
Sunnah adalah perbuatan yang bila dikerjakan mendapat pahala, sedang apabila ditinggalkan tidak menjadi permasalahan(tidak mendapatkan dosa). Contohnya banyak sekali, diantaranya ialah sholat dhuha, puasa senin dan kami dll.
3.     Haram
Haram adalah perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat dosa, sedang jika ditinggalkan mendapat pahala. Contohnya berzina, meminum-minuman keras dll.
4.     Makruh
Makruh adalah perbuatan yang apabila dikerjakan tidak terdapat konsekuensi dosa, namun apabila ditinggalkan mendapatka pahala.
5.     Mubah
Mubah ialah tindakan yang tidak mengandung konsekuensi, entah dikerjakan ataupun tidak.
6.     Sah
Sah adalah semua perbuatan yang telah memenuhi syarat-syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Suatu ibadah telah dikatakan sah ketika telah memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun ibadah.
7.     Batal
Batal adalah semua perbuatan yang tidak memenuhi semua syarat-syarat dan rukun-rukun yang telah ditetapkan. Kebalikan daripada ibadah, ibadah yang batal akan menjadi tanggungjawab bagi orang yang bersangkutan apabila bentuk tindakannya adalah kewajiban, sehingga ia harus mengulangi perbuatan itu sampai bisa dikatakan sah. ( M. Musthofa )



                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar